KISAH EMPAT LILIN  

Posted by: Unknown


Rasanya sudah amat sering saya membaca kisah inspiratif ini. Entah itu disebuah acara motivasi atau di sebuah kajian-kajian yang tentu saja membahas tentang harapan. Dan lagi lagi kali ini saya dipertemuakan kembali dengan kisah empat lilin ini, tapi bedanya tak pada sebuah acara motivasi melainkan pada sebuah buku yang baru saya beli kemarin. Sebuah buku tentang pendidikan yang menjadikan kisah ini prolog dari buku tersebut. Hmm mengingatkan saya bahwa akan selalu ada harapan disetiap matahari terbit. Berikut kisahnya…….


Ada empat lilin yang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata: “Aku adalah Perubahan. Namun manusia tak mampu berubah, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Imam. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga berbicara: “Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga……
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:
“Eh, apa yang terjadi?!
Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
“Jangan takut. Jangan menangis. Selama aku masih ada dan menyala, Kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: Akulah Harapan.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin harapan, kemudian menylakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati di dunia ini adalah Harapan yang ada dalam hati kita dan semoga masing-masing dari  diri kita dapat menjadi alat seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Cinta dan Perubahan dengan sebuah Harapan!

Kisah ini satu paket bagi para psimistis. Mereka harus sadar bahwa harapan akan selalu ada. ^^
 Juga saya. Kisah ini sebagai reminder diri untuk selalu menyalakan harapan di sebelum kata-kata putus asa terucap dari mulut.

#Lia

Jakarta, 05 April 2014