Undangan Keberkahan  

Posted by: Unknown


“Ramadhan seolah menjadi jembatan yang akan mengantar kita merengkuh jarak yang paling dekat dengan yang Maha Mencinta”

Setiap kali hendak memasuki bulan Ramdahan, pastilah hati ini berdebar-debar. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ada rasa gugup, ada kecemasan, ada rasa penuh harap. Tak bisa terkatakan.

Ramadhan laksana sebuah undangan dari sang Maha Kekasih untuk para pecinta. Ramadhan seolah sebuah gerbang menuju sebuah kota, tempat dimana cinta melimpah, rindu mengobak bergulung-gulung dan segala kebaikan menyebar di segala arah.

Kini kita berada pada batas yang mengabarkan sebuah kemuliaan yaitu akan datang dan sekali lagi kita beruntung bertemu Ramdhan.

Bila diibaratkan, bayangkanlah saat ini kita mendapat undangan, untuk datang bertemu dengan seseorang yang kita anggap mulia dan selalu kita impi-impikan untuk bertemu. Mungkin contohnya presiden, jenderal, atau mungkin juga seorang ulama terkenal, yang mengundang kita pergi bersamanya. Dalam pertemuan itu, kita bertanya apa saja kepada sang tuan. Kita bisa mengadukan hampir segala uneg-uneg yang ada. Kita bisa bercengkrama bisa sharing sehari penuh, tanpa ada yang mengganggu.

Segala persiapan tentu akan kita lakukan. Dari memilih baju yang paling indah sampai menyiapkan daftar kata-kata. Dari berbenah diri sampai menentukan posisi bicara. Kita tak bisa tidur memikirkan itu semua. Bahkan kita merakan waktu berjalan begitu lambat untuk sampai pada waktu yang ditunggu-tunggu itu.

Baiklah saya rasa sudah cukup perumpaannya. Karenaa…

Ramadhan lebih dari itu. Ramadhan lebih dari undangan, dari seorang raja sekalipun. Bahkan panggilan dari seorang presidenpun. Ramadhan adalah panggilan dari yang Maha Memiliki. Ramadhan adalah undangan dari Allah Rabbul Izzati untuk para pecinta Ilahi agar datang dan mendekat lebih dekat dan dekat lagi. 

Ramadhan adalah undangan Sang Maha Kekasih, untuk para kekasih-kekasihNya mengadukan kerinduan. Pada malam-malam hening, di dalam sujud dan rukuk, dalam takbir dan tahiyat. Ramadhan seolah menjadi jembatan kita utuk merengkuh jarak terdekat dengan yang Maha Mencinta. Berduyun-duyun merebut nikmat dan kebaikan seolah taka ada habisnya dan memang tak akan pernah habis.

Persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk memenuhi undangan itu? Aaah hampir 10 hari pertama Ramdhan terlewat begitu saja. Apa saja rencana yang sudah terlaksana di beberapa hari yang lalu? Semoga Allah meridhoi semua langkah baik serta lantunan doa disetiap sujud kita selama undanganNya berlangsung.. Aamiin..

Sekali lagi..

Marhaban ya Ramadhan, peluklah aku dan keluargaku dalam ridho dan berkahmu. Aamiin..

 “Tulisan ini terinspirasi setelah saya membaca sebuah buku yang berjudul Living Islam. Kepada penulis hebat Herry Nurdi, terimakasih karena sudah menciptakan sebuah kumpulan kata yang sarat dengan ilmu baru, sangat bermanfaat bagi saya yang notabene jarang melahap tulisan tulisan Islam… Banyak ilmu baru yang saya pelajari dari karya hebat beliau. Tentunya mengenai Islam..”

Keep Reading Readers J

Semoga bermanfaat…

Jakarta, 05 Juli 2014