TANAH SURGA … KATANYA !
Posted28
Jul
“Apapun yang terjadi,
jangan sampai kamu kehilangan rasa cinta pada negeri ini.”
Itu pesan yang sangat
kuat yang aku dapat setelah aku nonton film ini. Oke, sebelumnya aku ngaku
sangat kudet (kurang apdet) karena baru tahu kalau ada film sekeren ini, film ini
rilis kalau gak salah bulan Agustus tahun 2012 lalu dan aku baru nonton
kemarin, tepatnya bulan Juli tahun 2013. Woow hampir setahun, entah harus sedih
atau seneng haha ! Ee yang pasti senenglah uda nonton film yang sangat
nasionalis ini .. #tepuk tangan :D
Film karya anak
bangsa, Danial Rifki ini mengkisahkan kehidupan di daerah perbatasan Indonesia
(Kalimantan Barat) dengan Malaysia (Serawak). Emm menceritakan perbedaan yang
sangat mencolok antara kedua daerah tersebut. Perbedaan bisa dilihat dari
sarana transportasi, kegiatan ekonomi, obat obatan dan banyak yang lainnya. Daerah
di perbatasan Malaysia tentu yang memiliki semua sarana tersebut. Miris T.T
Kenapa miris ? nonton
film ini aku jadi tahu tentang fenomena kehidupan WNI di daerah perbatasan
Indonesia, antara rasa cinta tanah air dan sulitnya mencari penghidupan di
negeri sendiri. Jadi merasa harus banyak bersyukur karena aku hidup bukan di
daerah perbatasan yang sarana dan prasana tidak minim, tidak harus bersusah
payah untuk mendapatnya..Alhmdulillah.
Ada beberapa kisah
yang mengharukan, dimana ketika dokter Anwar (Ringgo Agus Rahman) mengajak
siswa-siswi kelas 3 dan 4 untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, mereka
dengan lantang menyanyikan lagu Kolam Susu (Koes Ploes), mereka anggap lagu
Kolam Susu adalah lagu kebangsaan Indonesia. Sedikit kisah ini mengkisahkan bahwa
tidak semua anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke tahu benar lagu
kebagsaan Indonesia. Sama dengan Dokter Anwar yang kaget dengan “lagu
kebangsaan” yang dinyanyikan anak SD itu, aku pun juga kaget ikut tercengang saat
nonton di bagian ini.
Kisah lain yang tak
kalah mengharukan adalah anak anak di perbatasan tidak mengenal uang Rupiah
sebagai alat tukar, mereka lebihfamiliar dengan uang Ringgit sebagai alat jual beli
dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya kan Ringgit adalah mata uang Negara Malaysia,
lah tapi ini kenapa digunakan di daerah Indonesia yang seharusnya menggunakan
mata uang Rupiah! Geram sendiri nonton film ini. Tapi keren dan bangga, pas
lihat rasa nasionalisme nya Salman ketika dia pergi ke pasar di Malaysia dia
menegur seorang pedagang yang menggunakan Sang saka merah putih sebagai alas
dagangannya.
“Pak cik itu Sang saka merah putih, kenapa kau buat alas
dagangan?”
“lepas cepat pak cik !”
Beberapa hari kemudian Salman membeli 2 sarung. Satu untuk
kakek Hasyim dan yang satu dia tukarkan dengan bendera merah putih yang
digunakan pedagang tadi. #Aiih Salman bikin nangis .. Perlu ditiru sikap sangat
cinta tanah air itu ya kawan :)
Oiya terakhir, aku terkesan dengan puisi keren karya Salman
yang ia bacakan ketika ada pejabat kota datang ke sekolahnya :
“Bukan lautan hanya kolam susu .. katanya.
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui .. katanya.
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing.
Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya.
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu.
Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya.
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat.
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga.
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri.”
Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui .. katanya.
Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing.
Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya.
Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu.
Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya.
Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat.
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga.
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri.”
Wow dan sarat makna banget puisinya !
Pokoknya film ini sangat recommended banget buat semua
Warga Negara Indonesi.. yang belum nonton, segera cari filmnya dan harus segera
ditonton !
Buat yang sudah nonton..eemm I will say “Aku Cinta
Indonesiaku !”. Bagaimana denganmu ?? :)
#Lia – Jakarta 28 Juli
2013