Undangan Keberkahan
Posted05
Jul
![]() |
“Ramadhan seolah menjadi jembatan yang akan mengantar
kita merengkuh jarak yang paling dekat dengan yang Maha Mencinta”
Setiap kali hendak memasuki bulan Ramdahan,
pastilah hati ini berdebar-debar. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ada
rasa gugup, ada kecemasan, ada rasa penuh harap. Tak bisa terkatakan.
Ramadhan laksana sebuah undangan dari sang
Maha Kekasih untuk para pecinta. Ramadhan seolah sebuah gerbang menuju sebuah
kota, tempat dimana cinta melimpah, rindu mengobak bergulung-gulung dan segala
kebaikan menyebar di segala arah.
Kini kita berada pada batas yang mengabarkan
sebuah kemuliaan yaitu akan datang dan sekali lagi kita beruntung bertemu
Ramdhan.
Bila diibaratkan, bayangkanlah saat ini kita
mendapat undangan, untuk datang bertemu dengan seseorang yang kita anggap mulia
dan selalu kita impi-impikan untuk bertemu. Mungkin contohnya presiden,
jenderal, atau mungkin juga seorang ulama terkenal, yang mengundang kita pergi
bersamanya. Dalam pertemuan itu, kita bertanya apa saja kepada sang tuan. Kita
bisa mengadukan hampir segala uneg-uneg yang ada. Kita bisa bercengkrama bisa sharing sehari penuh, tanpa ada yang
mengganggu.
Segala persiapan tentu akan kita lakukan.
Dari memilih baju yang paling indah sampai menyiapkan daftar kata-kata. Dari
berbenah diri sampai menentukan posisi bicara. Kita tak bisa tidur memikirkan
itu semua. Bahkan kita merakan waktu berjalan begitu lambat untuk sampai pada
waktu yang ditunggu-tunggu itu.
Baiklah saya rasa sudah cukup perumpaannya. Karenaa…
Ramadhan lebih dari itu. Ramadhan lebih dari
undangan, dari seorang raja sekalipun. Bahkan panggilan dari seorang presidenpun.
Ramadhan adalah panggilan dari yang Maha Memiliki. Ramadhan adalah undangan
dari Allah Rabbul Izzati untuk para
pecinta Ilahi agar datang dan mendekat lebih dekat dan dekat lagi.
Ramadhan adalah undangan Sang Maha Kekasih,
untuk para kekasih-kekasihNya mengadukan kerinduan. Pada malam-malam hening, di
dalam sujud dan rukuk, dalam takbir dan tahiyat. Ramadhan seolah menjadi
jembatan kita utuk merengkuh jarak terdekat dengan yang Maha Mencinta. Berduyun-duyun
merebut nikmat dan kebaikan seolah taka ada habisnya dan memang tak akan pernah
habis.
Persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk
memenuhi undangan itu? Aaah hampir 10 hari pertama Ramdhan terlewat begitu
saja. Apa saja rencana yang sudah terlaksana di beberapa hari yang lalu? Semoga
Allah meridhoi semua langkah baik serta lantunan doa disetiap sujud kita selama
undanganNya berlangsung.. Aamiin..
Sekali lagi..
Marhaban ya
Ramadhan, peluklah aku dan keluargaku
dalam ridho dan berkahmu. Aamiin..
“Tulisan
ini terinspirasi setelah saya membaca sebuah buku yang berjudul Living Islam. Kepada penulis hebat Herry
Nurdi, terimakasih karena sudah menciptakan sebuah kumpulan kata yang sarat
dengan ilmu baru, sangat bermanfaat bagi saya yang notabene jarang melahap
tulisan tulisan Islam… Banyak ilmu baru yang saya pelajari dari karya hebat
beliau. Tentunya mengenai Islam..”
Keep Reading
Readers J
Semoga bermanfaat…
Jakarta, 05 Juli 2014
This entry was posted
on Sabtu, Juli 05, 2014
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.